Jumat, 04 Maret 2011

sport

Tips Berolahraga Agar Tidak Membahayakan Jantung

Beberapa kasus orang meninggal usai melakukan olahraga berat seperti sepakbola, tenis, badminton membuat sebagian orang takut untuk melakukan olahraga tersebut. Permasalahan bukan pada cabang olahraganya, melainkan karena terlalu memaksa berolahraga pada kondisi tubuh yang tidak siap.
Kasus publik figur yang meninggal usai melakukan olahraga, seperti Basuki yang meninggal setelah terjatuh saat bermain futsal, Benyamin S meninggal setelah koma beberapa hari usai main sepakbola, serta yang terbaru Adjie Massaid yang meninggal usia bermain futsal, membuat tanda tanya tersendiri apakah olahraga futsal atau sepakbola dapat menyebabkan kematian?
“Yang harus diingat bukan karena cabang olahraganya, tapi memang olahraga prestasi atau fun dapat mengandung bahaya yang fatal untuk kesehatan bila dilakukan saat tubuh tidak siap secara fisik dan mental,” jelas dr Michael Triangto, SpKO, Spesialis Kedokteran Olahraga di RS Mitra Kemayoran.
Menurut dr Michael, semua jenis olahraga mengandung risiko untuk kesehatan, yang paling sering misalnya cedera, putus tendon atau robekan di daerah otot, bahkan yang fatal dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Namun karena kebanyakan tidak menyebabkan kematian, hal tersebut tidak terlalu dihebohkan.
“Tapi bukan berarti saya melarang orang untuk berolahraga atau menakut-nakuti. Olahraga tetap dibutuhkan tubuh, asalkan orang itu siap secara fisik dan mental, serta tidak memaksakan olahraga melebihi 100 persen tubuhnya,” lanjut dr Michael yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Kedokteran Olahraga, Litbang PB PBSI.
dr Michael mengatakan, kebanyakan orang yang mengalami cedera atau masalah kesehatan saat melakukan olahraga adalah karena tubuhnya tidak siap secara fisik dan mental. Apalagi bila sebelumnya orang tersebut sudah memiliki masalah kesehatan, seperti hipertensi atau kolesterol tinggi, tapi tidak pernah diperiksakan melalui check up.
Selain itu, orang awam yang tidak terlatih biasanya sering memaksakan diri melakukan olahraga kompetitif atau olahraga berat melampaui 100 persen kemampuan tubuhnya.
“Memaksakan diri berolahraga berat dengan melebihi 100 persen kemampuan tubuh dapat membahayakan organ-organ di tubuh, termasuk jantung. Untuk itu, perlu juga diperhatikan olahraga apa dan seberapa kemampuan tubuh kita,” jelas dr Michael.
Menurut dr Michael, berapapun usia seseorang bila ia memiliki kesiapan secara fisik dan mental, maka tidak bermasalah saat melakukan olahraga berat sekalipun. Tapi bila Anda memaksakan diri melakukan olahraga berat saat tubuh tidak siap, secara fisik mungkin bisa menerimanya, tetapi tidak dengan jantung Anda.
Agar tidak terjadi masalah kesehatan saat melakukan olahraga, dr Michael memberikan beberapa tips sehat dan aman, yaitu:
1. Cek denyut nadi sebelum berolahraga
Sebelum olahraga sebaiknya cek tekanan darah (tensi). Tapi bagi orang awam bisa dengan mengecek denyut nadi di pergelangan tangan atau di leher. Denyut nadi yang normal adalah 60-90 denyut per menit.
Bila denyut nadi di atas atau di bawah jumlah tersebut, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk berolahraga, apalagi olahraga berat. Denyut nadi di bawah atau di atas normal menandakan bahwa tubuh Anda dalam kondisi yang tidak prima.
2. Tidak pusing saat bergerak dari jongkok ke berdiri
Bila Anda merasa pusing saat ganti posisi tubuh saat jongkok ke berdiri, artinya jantung tidak mampu memompa darah secara maksimal. Dalam kondisi ini juga jangan paksakan diri untuk berolahraga berat.
3. Jangan paksakan diri saat pertama kali olahraga
“Perhatikan kemampuan tubuh, jangan lakukan olahraga melebihi 100 persen kemampuan tubuh. Jantung harus dilatih secara teratur dan berkesinambungan, setidaknya seminggu 3 kali. Bila Anda sudah lama tidak berolahraga, maka jangan memaksakan diri untuk olahraga kompetitif seperti sepakbola yang harus kejar-kejaran skor. Lakukan secara bertahap sambil dilihat keluhannya,” jelas dr Michael.

Kenapa Orang Perlu Bermain Badminton?

Buat orang Indonesia dan Asia umumnya, permainan bulutangkis alias badminton sudah menjadi olahraga yang merakyat. Ternyata dari hasil penelitian, olahraga ini memang layak dimainkan dan lebih unggul ketimbang tenis.
Bulutangkis adalah olahraga raket yang biasanya dilakukan di dalam ruangan. Bulutangkis bisa menjadi bentuk latihan aerobik yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina.
Alasan orang bermain bulutangkis bisa bermacam-macam, baik hanya untuk olahraga rutin atau bahkan untuk kompetisi.
Tapi seperti dilansir Livestrong dan Menshealth, Jumat (12/11/2010), berikut beberapa alasan kenapa orang harus berolahraga bulutangkis:

1. Bakar banyak kalori
Jumlah kalori yang terbakar selama bermain bulutangkis sebagian tergantung pada intensitas bermain. Rata-rata pemain dengan berat badan 68 kg dapat membakar kalori sekitar 272 kalori per jam. Tapi untuk sebuah kompetisi bulutangkis, pemain bisa membakar sekitar 500 kalori dalam satu jam.
Tapi pembakaran kalori dari bermain bulutangkis juga dipengaruhi oleh berat badan pemainnya. Sebagai contoh, orang dengan berat badan 90 kg bisa membakar 544 kalori dalam 1 jam bermain bulutangkis. Sedangkan orang dengan berat badan 55 kg membakar 327 kalori dengan durasi yang sama.
2. Memberi manfaat kardio yang besar
Bermain bulutangkis merupakan latihan yang memberi manfaat kardio yang lebih besar dibandingkan squash (sejenis olahraga raket) dan tenis.
3. Melatih kekuatan kaki
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa bulutangkis merupakan olahraga yang dapat melatih kekuatan kaki. 15 persen dari gerakan bulutangkis adalah gerakan cepat, seperti melompat, menekuk lutut dan berlari. 4. Memberi kepadatan tulang
Studi terpisah dari Swedia menunjukkan bahwa bermain bulutangkis dapat meningkatkan kepadatan tulang yang signifikan. Oleh karena itu, olahraga ini bisa menjauhkan seseorang dari ancaman osteoporosis.

Cabang Olahraga Baru di Olimpiade London 2012

Olimpiade adalah ajang olahraga yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh negara di dunia yang terdaftar di Komite Olimpiade Internasional (IOC). Awalnya hanya berlangsung di Yunani kuno, Olimpiade kemudian dihidupkan kembali oleh seorang bangsawan Perancis, Pierre Frèdy, Baron de Coubertin pada akhir abad ke-19. Olimpiade yang lebih dikenal di Indonesia, Olimpiade musim panas, telah diadakan setiap empat tahun sekali sejak 1896, kecuali tahun-tahun pada masa Perang Dunia II.
Edisi khusus untuk olahraga musim dingin, Olimpiade musim dingin, dimulai pada 1924. Awalnya ini diadakan pada tahun yang sama dengan Olimpiade musim panas, namun sejak 1994 Olimpiade musim dingin diadakan setiap empat tahun sekali, dengan selang dua tahun setelah Olimpiade musim panas.
Pada 2004, Olimpiade kembali ke “rumah” lamanya di Yunani untuk Olimpiade XXVIII
Untuk mengingatkan kita melihat sejenak ya gan cabang2 olahraga yang ada sebelumnya.
Olimpiade Athena 2004
Daftar cabang-cabang olahraga
Berikut adalah kategori cabang olahraga resmi. Untuk pertama kalinya, cabang Gulat akan mempertandingkan gulat putri dan di cabang Anggar kategori putri akan mempertandingkan nomor
* Anggar,
* Angkat besi (pada Olimpiade 2004),
* Atletik,
* Balap sepeda,
* Berkuda,
* Bisbol,
* Bola basket,
* Bola tangan,
* Bola voli,
* Bulutangkis (pada Olimpiade 2004),
* Dayung,
* Gulat,
* Hoki,
* Judo,
* Kano,
* Loncat indah,
* Menembak,
* Panahan,
* Pentatlon Modern,
* Polo air,
* Renang,
* Senam,
* Selam,
* Selancar angin,
* Sepak bola (Detil),
* Sofbol,
* Tenis meja,
* Taekwondo,
* Tenis,
* Tinju,
* Triatlon
Olimpiade Beijing 2008
Daftar cabang-cabang olahraga
Daftar cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Beijing 2008 beserta jumlah pertandingan untuk setiap cabang olahraga (diindikasikan di dalam kurung).
* Akuatik (46)
o Loncat indah (8)
o Polo air (2)
o Renang (34)
o Renang indah (2)
* Anggar (10)
* Angkat besi (15)
* Atletik (47)
* Balap sepeda (18)
* Berkuda (6)
* Bisbol (1)
* Bola basket (2)
* Bola tangan (2)
* Bola voli (4)
* Bulutangkis (5)
* Dayung (14)
* Gulat (18)
* Hoki (lapangan) (2)
* Judo (14)
* Kano-Kayak (16)
* Layar (11)
* Menembak (15)
* Panahan (4)
* Pancalomba modern (2)
* Sepak bola (2)
* Senam (18)
* Sofbol (1)
* Taekwondo (8)
* Tenis (4)
* Tenis meja (4)
* Tinju (11)
* Trilomba (2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar